どうもありがとうございます terima kasih telah berkunjung

Saturday, February 12, 2011

Kalender di Jepang

Sebelum mengenal kalender Gregorian, masyarakat Jepang menggunakan kalender tradisional Jepang yang menggunakan perhitungan tanggal berdasarkan penanggalan Tionghoa. Karenanya, mereka merayakan tahun baru pada awal musim semi, bersamaan dengan tahun baru Imlek, tahun baru Korea dan tahun baru Vietnam. Namun demikian, sejak 1873, pemerintah Jepang mulai menggunakan kalender Gregorian sehingga tahun baru ikut dirayakan tanggal 1 Januari. Walau menggunakan kalender Gregorian, hingga saat ini masyarakat Jepang juga masih menggunakan tahun Jepang. Tahun Jepang ini dihitung berdasarkan zaman seorang kaisar bertahta. Tradisi ini bermula sejak Kaisar Jimmu naik tahta di tahun 660 SM, dengan demikian tahun 1 kalender Jimmu lebih awal 660 tahun daripada kalender Gregorian.

Di Indonesia, tahun Jepang pernah digunakan di masa pendudukan Jepang. Naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bertanggal hari 17 bulan 8 tahun ’05 (singkatan untuk tahun Jepang 2605), atau sama dengan 17 Agustus 1945 tahun Masehi.

Beberapa contoh tahun Jepang yang menggunakan masa bertahtanya kaisar :
Meiji 8 September 1868 s/d 29 Juli 1912
Taisho 30 Juli 1912 s/d 24 Desember 1926
Showa 25 Desember 1926 s/d 7 Januari 1989
Heisei 8 Januari 1989 –
Penulisan tahun berdasarkan nama zaman digunakan untuk menulis tanggal pada dokumen yang sifatnya resmi.

Umumnya, masyarakat Jepang lebih terbiasa menggunakan tahun Jepang sewaktu mengisi dokumen resmi. Oleh karenanya mereka lebih mengetahui tahun kelahirannya berdasarkan nama zaman dibandingkan dengan tahun Gregorian. Misalnya, Puput san yang dilahirkan pada tahun 1988 akan menyebutkan tahun kelahirannya sebagai tahun Showa ke-63.

Hmm… kalau belum tahu tata caranya menurut teru pusing juga ya^^

Sumber : Nuansa The Japan Foundation edisi Januari – Februari-Maret 2011

No comments: